Ada pertanyaan yang kadang muncul di masyarakat, “Apakah kambing yang disembelih untuk aqiqah harus yang jantan?”
Berdasarkan hadits Nabi Saw. yang diriwayatkan oleh Tirmidzi sebagaimana yang telah disebut dalam tulisan sebelumnya, yakni Jumlah Kambing yang Disembelih untuk Aqiqah, tidak masalah kambing yang disembelih jantan atau betina. Hal ini supaya tidak menyulitkan. Namun, menurut pendapat beberapa ulama, kalau bisa yang jantan, hal ini lebih diutamakan. Saya tidak menemukan alasan kenapa yang jantan lebih baik. Barangkali ini karena kambing jantan dapat disimbolkan sebagai kegagahan, dan memang pada kenyataannya di masyarakat lebih suka untuk memilih kambing yang jantan. Atau, mungkin juga agar kambing yang betina dapat berfungsi untuk terus melakukan reproduksi sehingga hal ini amat berguna bagi peternakan kambing.
Pernah juga saya mendapatkan pertanyaan melalui SMS tentang bagaimana warna bulu kambing. Sekilas memang tampak mengada-ada pertanyaan ini; masak sih warna bulu kambing saja dipertanyakan? Tetapi, memang demikianlah kenyataannya. Menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang seperti inilah, salah satu sebab yang membuat saya bersemangat untuk menulis risalah sederhana ini.
Mengenai warna bulu kambing, tidak ditemukan riwayat sebaiknya harus berwarna putih, hitam, coklat, atau campuran warna-warna itu. Jadi, tidak masalah dengan warna bulu kambing yang akan dibuat aqiqah. Namun, ada pendapat ulama yang mengatakan bahwa sebaiknya yang digunakan sebagai aqiqah adalah kambing yang berbulu putih.
Demikian pula dengan jenis kambing. Aqiqah boleh dengan kambing jenis gibas, kacang, etawa, jawarandu, marica, samosir, muara, kosta, gembrong, boer, atau jenis kambing yang lainnya. Untuk lebih mudahnya, barangkali bisa memilih jenis kambing yang biasanya ada di daerahnya masing-masing.
Pembaca yang budiman, pertanyaan-pertanyaan yang muncul di masyarakat seperti tersebut barangkali karena kesadaran untuk ingin melaksanakan aqiqah begitu tinggi. Hal ini bagus sekali, di samping ini memang yang diajarkan oleh Nabi Saw., juga karena hikmah dari aqiqah itu banyak sekali.
Demikian artikel sederhana ini semoga bermanfaat bagi kita bersama.